salam

Selasa, 29 Mei 2012

== SYUKURKU ==
yuni dou mbozo

Alhamdulillah...
 Tiada kata yang patut ku ucapkan selain kata itu.
Syukur atas nikmat iman yang masih terpatri dihati hingga saat ini.
Syukur atas nikmat sehat dan keluarga yang selalu mencinta.
Syukur atas berbagai amanah yang selalu menjagaku dari kefuturan dan waktu yang sia-sia.
Syukur atas nikmat akal untuk merenungkan berbagai kejadian dan mengambil hikmah dari itu semua.
Serta nikmat merasaka suka duka dalam dakwah dan berukhuwah.


Ukhuwah...

Betapa keindahan dalam berukhuwah itu bukan hanya sekedar senyum dikala berjumpa, atau tertawa bersama dikala senang. Yang paling utama adalah saling menasehati dikala khilaf dan lupa.

Tidakkah itu amat mudah kawan? Bahkan sangat mudah. Namun  entah sudah sejauh mana kita sendiri mengaplikasikan firman Allah dlm Q.S. Al Ashr itu.


hari ini kumerasakan betapa kasih sayang Allah itu sangat luas, dan ia tunjukkan padaku melalui kasih sayang hamba-hambaNYA padaku. Alhamdulillah. disaat aku melakukan suatu kesalahan, maka ia menggerakkan hati seseorang untuk menegurku secara langsung. Tanpa ada jeda waktu. Kembali kuucapkan Alhamdulillah...


jazakillah ukhti...

saat dzon-dzon dihatimu muncul kuingin itu tak hanya tersimpan dalam hatimu. Katakanlah, tanyakanlah.. karna terkadang bahkan lebih sering kita hanya melihat sebagian kecil dari pecahan puzle2 yang belum tersusun dengan sempurna. Tidak pernah kusalahkan dzon itu, karna dengan dzon itulah ku dapat mengerti betapa engkau sangat menyayangi dan perhatian padaku. Dan dengan dzon itu pula semoga kau bisa mengambil pelajaran dan semakin memahami bagaimana diriku.

Ukhti...

Jangan kau anggap genangan air mata yang menetes tadi karna hatiku sakit dengan perkataanmu. Tidak sama sekali. Bahkan airmata itu menetes karna kesyukuran yang tiada pernah bisa kuucapkan. Seandainya saja kita hanya berdua, ingin aku memelukmu dengan sangat erat, erat sekali. Hingga dapat kurasakan degup jantung dan pesona ikhlasmu dalam menjaga izzahku.


Ukhti...

Jangan pernah meminta maaf atas sikapmu padaku, akulah yang seharusnya meminta maaf karna telah membuatmu berpikiran buruk tentang diriku. Aku yang seharusnya meminta maaf karena belum bisa menjadi saudara yang dapat kau percaya. Saudara yang kau anggap dapat menjaga rahasia. Saudara yang kau anggap dewasa dalam bersikap.


Ukhti..

Aku dengan segala keterbatasanku, hanya ingin membuat kalian nyaman berada disampingku. Membuat kalian mengingat Allah saat bertemu denganku. Membuat kalian bersemangat saat mendengar ucapanku. Semua ingin kulakukan dengan caraku yang apa adanya. Tanpa kepura2an.
 “bukanlah saudaramu jika masih ada kepura-puraan”

uhibbukumfillah....
semoga Allah menguatkan ikatan ini dan menjaga keistiqomahan kita. aamiiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar