salam

Jumat, 11 November 2016

IBU, RUMAH ALLAH ITU DIMANA SIH?



Menyaksikan tumbuh kembang anak adalah hal yang paling menyenangkan dan menakjubkan. setiap tahapan rasanya sayang sekali untuk dilewati. Perkembangan bahasa, mulai dari mereka hanya bisa "nguing", mengucapkan "mamamama" atau "bububububu" sampai dengan mampu mengungkapkan keinginan dan perasaannya. perkembangan kognitif dimana mereka memiliki rasa ingin tahu yang sangat ber=sar. saat mereka menemukan hal baru mereka terus mengamati dengan antusias, kemudian terkadang diraih dan dimasukkan ke dalam mulutnya, sampai dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sederhana yang suit untuk dijawab. seperti pada hari itu ketika pulang kerja dan berusaha mengobati rindu sambil bercengkrama dengan lelaki kecil bernama Ziyad (3y3m). Tiba-tiba dia memanggil dan membuat mata ini fokus pada wajah polos dan seriusnya.

"ibu, Rumah Allah tu dimana sih?" terlihat sangat jelas rasa penasaran dari mimik wajahnya.

mendengar pertanyaan itu rasanya sangat bersyukur karena anak sekecil ini memiliki rasa ingin tahu tentang Penciptanya. sambil menata nan mencari kata-kata yang pas dan sederhana saya pun menarik badannya ke pangkuan sambil mencium pipi dan keningnya.

"Ziyad sayang, Allah itu ada di langit yang namanya Arasy. Allah berada bersama anak-anak yang sholeh seperti Ziyad. Ziyad mau jadi anak sholeh kan?" berharap jawaban itu dapat dimengerti oleh ziyad.
Namun rasa penasarannya belum selesai sampai disitu. ia pun kembali bertanya,
"ibu, ziyad bisa lihat Allah?" masih dengan wajah serius dan cool nya.
"sayang, Allah itu tidak dapat ziyad atau ibu lihat. tapi Allah bisa melihat semua yang kita lakukan. kalo ziyad nakal, nggak mau makan, nggak nurut sama orang tua, Allah bisa melihat semua itu. Kalo Ziyad berbuat baik seperti bantuini ibu, nurut sama orang tua, tidak bertengkar dgn teman, Allah bisa lihat semua itu. Ziyad ngerti?".
ziyad pun mengangguk tanda paham. namun saya merasa ini adalah kesem[atan yang baik untuk menjelaskan kepadanya hal yang lebih dalam lagi.
"ziyad tau? Allah itu sangat suka dan sayang kepada anak yang berbuat baik dan menyayangi sesama. tapi Allah tidak suka anak yang nakal, suka bertengkar, dan malas. Ziyad mau kan disayang sama Allah?".
dengan penuh semangat Ziyad menjawab "Mauuuuuuu... ibu, Ian (nama temannya) kan seuka nangis dan nakal. nanti dia nggak disayang Allah ya?".
sambil tersenyum dan mencium pipinya saya menjawab "betul sayang".

Obrolan sore itu membuat saya merasa sangat terharu dan bangga padanya. Hal ini pun membuat saya jadi lebih semangat untuk selau memperkaya ilmu tentang Allah sehingga mampu memjawab setiap pertanyaan Ziyad dengan baik dan bahsa yang sederhana. dan ini adalah tantangan yang sangat besar dalam mendidik anak.  Usia anak-anak adalah usia dimana mereka mampu merekam semua pengetahuan yang akan menjadi landasan mereka dalam menjalani kehidupan. jika kita sebagai orang tua salah keliru dalam mendidik mereka, maka keslahan itulah yang akan terekam dalam otak kecilnya. semoga kita mampu mendidik anak-anak kita menjadi generasi terbaik yang kuat imannya, teguh pendiriannya, bijak kata dan tindakannya, dan pastinya bertakwa kepada Allah. Aamiin.

#SalamSukses
#PendidikHebat
#PendidikSukses
#IbuHebat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar